Persija Juara Liga 1 2018

Perjalanan Panjang Macan Kemayoran Menuju Kejayaan
2018-12-09 21:09Sumber: Metronews
Kembalikan Kejayaan. Itulah slogan Persija Jakarta dalam perayaan hari ulang tahun ke-90 mereka pada 28 November 2018. Slogan yang juga bermakna merindukan kejayaan Macan Kemayoran pada kompetisi tertinggi di Indonesia ini.

Maklum saja, Persija Jakarta sudah cukup lama menunggu untuk menjadi juara. Tepatnya 17 tahun merupakan terakhir kali mereka merayakan juara pada Liga Indonesia 2001. 
Kini mereka berada panggung juara, setelah berhasil mengamankan kemenangan 2-1 atas Mitra Kukar pada pekan ke-34 Liga 1 Indonesia 2018. Meski pada saat yang bersamaan, ada pesta gol yang dilakukan PSM Makassar saat menjamu PSMS Medan di Stadion Andi Mattalatta.

Tinta Emas 17 Tahun Silam
Disaksikan 60 ribu penonton yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Persija Jakarta begitu gagah menaklukkan PSM Makassar dalam final Liga Indonesia musim 2001.

Mereka bahkan mampu unggul tiga gol lebih dulu, sebelum akhirnya PSM membuat dua gol balasan untuk menyudahi laga menjadi 3-2. Persija yang kala itu dilatih oleh Sofyan Hadi pun berhak mengangkat trofi yang diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Megawati Soekarno Putri.

Ternyata euforia tersebut begitu sulit diciptakan kembali oleh Persija. Mereka seakan lupa bagaimana membuat gembira pendukung setia mereka, Jakmania.

Bagaimana tidak, usai memastikan menjadi juara Liga Indonesia untuk pertama kalinya pada 2001, periode sulit kerap didapatkan klub yang berjuluk Macan Kemayoran tersebut.

Pada 2002 tepatnya, mereka hanya mampu mencapai babak delapan besar. Pun demikian dengan tahun berikutnya, Persija hanya finis di peringkat delapan. Meski pada musim 2004, Persija yang kala itu dilatih Atanas Giorgev berhasil menembus tiga besar kompetisi. Tapi finis di posisi tiga besar menjadi prestasi terbaik Persija dalam kurun waktu 17 tahun terakhir.

Hingga pada 2018, momen kejayaan dirasakan oleh anak-anak asuhan Stefano Cugurra Teco. Ditandai dengan menjuarai Piala Presiden pada awal tahun, Persija langsung difavoritkan menjadi juara pada Liga 1 Indonesia 2018.

Kegarangan Macan Kemayoran bukan hanya terlihat di liga lokal. Persija berhasil lolos dari fase Grup H Piala AFC dengan status juara grup. Di sana, mereka mengalahkan Song Lam Nghe An (Vietnam), Johor Darul Ta'zim (Malaysia), dan Tampines Rovers (Singapura).

Persija juga menjadi satu-satunya klub Indonesia yang lolos ke fase knock out, setelah Bali United hanya mampu finis sebagai juru kunci Grup G.

Namun langkah Persija akhirnya terhenti di tangan wakil Singapura pada babak semifinal zona ASEAN. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan kalah agregat 3-6 dari Home United.

Macan Kemayoran Terlambat Panas
Sayangnya prediksi Persija menjadi favorit juara, tak bisa mereka tampilkan pada awal liga. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan melakukan start dengan kurang meyakinkan setelah hanya bermain imbang dengan juara bertahan Bhayangkara. Setelah itu, posisi Macan Kemayoran hanya berkutat di papan tengah.

Persija mulai menunjukkan konsistensi mereka ketika memasuki paruh kedua musim. Mereka tak terkalahkan dalam lima pertandingan awal ketika itu, sebelum akhirnya takluk di tangan Persib Bandung 2-3 pada pertemuan kedua yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Permainan apik ditunjukkan Persija usai kekalahan pada laga yang bertajuk El Clasico Indonesia itu. Bahkan Persija kerap menguntit para pesaing seperti PSM dan Persib dalam persaingan juara.

Hingga memasuki pekan ke-30, Persija bermain seakan tak menemui hambatan setelah meraup 11 poin dalam lima laga terakhir (Termasuk kemenangan dalam laga tunda melawan Persela Lamongan 3-0).

Puncaknya, ketika mereka mengalahkan Bali United 2-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Kemenangan itu membuat Persija untuk pertama kalinya menduduki singgasana klasemen Liga 1 Indonesia 2018. Mereka unggul satu poin dari PSM yang pada pekan ke-33 hanya bermain imbang tanpa gol dengan Bhayangkara.

Momen Persija menduduki puncak klasemen bukan tanpa pro dan kontra. Pertandingan menghadapi Bali United disinyalir berbau pengaturan skor. Setelah wasit yang memimpin, Jumadi Effendi, menyudahi pertandingan dengan kontroversi.

Namun, meski pro dan kontra tetap berjalan, para pemain Persija tetap fokus pada pertandingan terakhir mereka atas Mitra Kukar. Tak hanya para pemain, pendukung setia mereka, Jakmania sudah berpesta untuk merayakan dahaga gelar yang terakhir kali dirasakan pada 17 tahun silam.

Dan, dua gol dari Marko Simic ke gawang Mitra Kukar menjadi penentu gelar juara Persija di depan puluhan ribu Jakmania yang memadati SUGBK. Sekaligus membuat kecewa PSM untuk kali keduanya, lantaran kembali menutup musim dengan status runner up. Selamat Persija! Saatnya Ibu Kota Berpesta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sirkuit Mandalika series terbaru Indonesia

Hasil MotoGp Malaysia 2019